Jumat, 17 Desember 2010

Kiat menjadi Pribadi Sabar

Kesabaran itu amat berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Allah.
"Alladziina idzaa azhaabathum mushibah qaaluu innalillahi wainna ilaihiraajiun. Ulaa ika 'alayhim shalawaatum minrabbihim warahmah wauulaaikahumul muhtaduun".
Yaitu orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un". Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah [2]: 156-157).
"Maa ashaabaminmushibatin illa biidznillah. Wamayyu, minbillahi yahdiqalbah." (QS. At Taghabun[64]:11)
Dan orang yang yakin bahwa apapun yang terjadi mutlak karena izin Allah. Makhlul hanya jalannya saja. Nggak ada kejadian tanpa izin Allah.
Ketika kepala tertimpa batu maka yakinlah bahwa itu izin Allah karena tidak bisa orang melempar tanpa izin Allah. Bahkan ketika sedang berjalan tiba tiba hidung kita kena kotoran burung, maka harus mikir, "Ini yang jalan begitu banyak, kenapa yang kena hanya kita dan tepat di hidung kita?" Yakinlah, hakikatnya semua itu adalah adalah pekerjaan Allah.
Mungkin peringatan dari Allah karena kening kita sering berpikir kotor yang yang mungkin lebih kotor dari kotoran burung.
Ketidaksabaran timbul ketika kita melihat makhluk terlalu hebat dan melihat makhluk sebagai sumber. Padahal makhluk cuma jalan(perantara). Kalau fokus kita kepada makhluk maka kualitas kesabaran kita bakal berkurang Tapi kalau kita melihat Allah-lah yg menguasai stiap kejadian, maka akan meningkatlah kesabaran kita.
Orang yg targetnya akhirat maka kesabarannya akan meningkat. Sabar itu berat awalnya tapi manis akhirnya.
Latihan sabar adalah latihan kesungguha. Latihan sabar adalah latihan kemuliaan. Karena tiada pahala yang terputus kecuali pahala orang yang ahli sabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar